Penyesuaian diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian diri merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hidup manusia sejak lahir hingga meninggal yaitu meyesuaikan diri, sehingga dapat dikatakan penyesuaian diri dapat dilakukan seumur hidup. Manusia memerlukan penyesuaian diri terhadap diri dan lingkungannya dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51).
Schneiders juga memandang bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari empat sudut pandang yaitu
Schneiders juga memandang bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari empat sudut pandang yaitu
1. Penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation)
2. Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity)
3. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery) dan
4.Perbedaan individual pada perilaku dan respon yang muncul daro masing-masing individu dalam menanggapi masalah (individual variation).
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku agar terjadi hubungan yang selaras antara dirinya dan lingkungannya. Penyesuaian diri mempunyai dua aspek yaitu penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian diri sosial.Penyesuaian diri pribadi adalah penyesuaian individu terhadap dirinya sendiri dan percaya pada diri sendiri. Sedangkan penyesuaian individu sosial merupakan suatu proses yang terjadi dalam lingkungan social tempat individu hidup dan berinteraksi dengannya.
Karakteristik Penyesuaian Diri Menurut Schneiders
1. Penyesuaian yang Normal (Well-Adjustment)
Penyesuaian diri yang normal adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan dengan ciri-ciri diantaranya :
- Absence of excessive emotionality (terhindar dari ekspresi emosi yang berlebihan, merugikan, atau kurang mampu mengontrol diri)
- Absence of psychological mechanism (terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologis)
- Absence of the sense of personal frustration (terhindar dari perasaan frustasi, kecewa karena suatu kegagalan)
- Rational deliberation and self-direction (memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional)
- Ability to learn (mampu belajar, mampu mengembangkan kualitas dirinya)
- Utilization of past experience (mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu)
- Realistic, objective attitude (bersikap objektif dan realistic mampu menerima kenyataan hidup yang dihadapi secara wajar)
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan berbagai bentuk diantaranya :
- Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung
- Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
- Penyesuaian dengan trial and error atau coba-coba
- Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti)
- Penyesuaian dengan menggali kemampuan diri
- Penyesuaian dengan belajar
- Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri
- Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat
2. Penyesuaian yang Menyimpang (Maladjustment)
Penyesuaian diri yang menyimpang merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dengan cara-cara yang tidak wajar atau bertentangan dengan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.Biasanya ditandai dengan berbagai bentuk perilaku yang tidak terarah, serba salah, emosional, agresif, dan sebagainya. Respon-respon penyesuaian diri yang abnormal adalah sebagai berikut :
- Reaksi bertahan (defence reaction)
- Reaksi menyerang (agresive reaction)
- Reaksi melarikan diri dari kenyataan (escape withdrawal reaction)
- Penyesuaian yang patologis (flight inti illness)
- Tingkah laku anti-sosial (antisocial behavior)
- Kecanduan dan ketergantungan alcohol dan obat terlarang
- Penyimpangan seksual dan AIDS
Untuk mencapai penyesuaian diri yang normal yang dibutuhkan adalah :
- Ketenangan jiwa
- Kemampuan bekerja
- Konsepsi tentang diri
- Menerima diri dan orang lain
- Membuat tujuan-tujuan nyata
- Kemampuan pengendalian diri dan memiliki rasa tanggung jawab
- Mampu membuat hubungan yang didasarkan atas saling mempercayai
- Kesanggupan berkorban dan memberikan pelayanan terhadap orang lain
- Perasaan bahagia
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah kemampuan untuk berkembang baik secara kuantitatif dan kualitatif terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya, kemampuan untuk mampu menyadari perasaan, keinginan, dan berempati pada orang lain.
1. Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan
3. Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap oranglain
Daftar pustaka :
Schultz,Duane. 1991. psikologi pertumbuhan: model-model kepribadian sehat. yogyakarta : Kanisius
oenshiuli
2PA01
15511427
Tidak ada komentar:
Posting Komentar