Jumat, 29 Maret 2013

KESEHATAN MENTAL : Tulisan 3

Penyesuaian diri dan Pertumbuhan

Penyesuaian diri merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hidup manusia sejak lahir hingga meninggal yaitu meyesuaikan diri, sehingga dapat dikatakan penyesuaian diri dapat dilakukan seumur hidup. Manusia memerlukan penyesuaian diri terhadap diri dan lingkungannya dalam menghadapi berbagai permasalahan.

Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51).
Schneiders juga memandang bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari empat sudut pandang yaitu

1. Penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation)

2. Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity)

3. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery) dan

4.Perbedaan individual pada perilaku dan respon yang muncul daro masing-masing individu dalam menanggapi masalah (individual variation).

Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku agar terjadi hubungan yang selaras antara dirinya dan lingkungannya. Penyesuaian diri mempunyai dua aspek yaitu penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian diri sosial.Penyesuaian diri pribadi adalah penyesuaian individu terhadap dirinya sendiri dan percaya pada diri sendiri. Sedangkan penyesuaian individu sosial merupakan suatu proses yang terjadi dalam lingkungan social tempat individu hidup dan berinteraksi dengannya.

Karakteristik Penyesuaian Diri Menurut Schneiders

1. Penyesuaian yang Normal (Well-Adjustment)

Penyesuaian diri yang normal adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan dengan ciri-ciri diantaranya :
  1. Absence of excessive emotionality (terhindar dari ekspresi emosi yang berlebihan, merugikan, atau kurang mampu mengontrol diri)
  2. Absence of psychological mechanism (terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologis)
  3. Absence of the sense of personal frustration (terhindar dari perasaan frustasi, kecewa karena suatu kegagalan)
  4. Rational deliberation and self-direction (memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional)
  5. Ability to learn (mampu belajar, mampu mengembangkan kualitas dirinya)
  6. Utilization of past experience (mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu)
  7. Realistic, objective attitude (bersikap objektif dan realistic mampu menerima kenyataan hidup yang dihadapi secara wajar)

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan berbagai bentuk diantaranya :
  • Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung
  • Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
  • Penyesuaian dengan trial and error atau coba-coba
  • Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti)
  • Penyesuaian dengan menggali kemampuan diri
  • Penyesuaian dengan belajar
  • Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri
  • Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat

2. Penyesuaian yang Menyimpang (Maladjustment)

Penyesuaian diri yang menyimpang merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dengan cara-cara yang tidak wajar atau bertentangan dengan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.Biasanya ditandai dengan berbagai bentuk perilaku yang tidak terarah, serba salah, emosional, agresif, dan sebagainya. Respon-respon penyesuaian diri yang abnormal adalah sebagai berikut :
  • Reaksi bertahan (defence reaction)
Individu dikejar oleh tuntutan-tuntutan dari dalam dan dari luar dirinya yang tidak jarang mengancam rasa aman dari egonya, sehingga dilakukan defence mechanism.
  • Reaksi menyerang (agresive reaction)
Agresi adalah bentuk respon untuk mengurangi ketegangan dan frustasi dengan tingkah laku yang merusak, berkuasa atau mendominasi.
  • Reaksi melarikan diri dari kenyataan (escape withdrawal reaction)
Escape merefleksikan perasaan kejenuhan atau putus asa, sementara withdrawal mengindikasikan kecemasan atau ketakutan.
  • Penyesuaian yang patologis (flight inti illness)
Penyesuaian yang patologis berarti individu yang mengalaminya perlu mendapat perawatan khusus dan bersifat klinis.
  • Tingkah laku anti-sosial (antisocial behavior)
Tingkah laku anti-sosial merupakan tingkah laku yang bertentangan dengan norma masyarakat dan norma agama
  • Kecanduan dan ketergantungan alcohol dan obat terlarang
  • Penyimpangan seksual dan AIDS

Untuk mencapai penyesuaian diri yang normal yang dibutuhkan adalah :
  1. Ketenangan jiwa
  2. Kemampuan bekerja
  3. Konsepsi tentang diri
  4. Menerima diri dan orang lain
  5. Membuat tujuan-tujuan nyata
  6. Kemampuan pengendalian diri dan memiliki rasa tanggung jawab
  7. Mampu membuat hubungan yang didasarkan atas saling mempercayai
  8. Kesanggupan berkorban dan memberikan pelayanan terhadap orang lain
  9. Perasaan bahagia

    Pertumbuhan
    Pertumbuhan adalah kemampuan untuk berkembang baik secara kuantitatif dan kualitatif terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya, kemampuan untuk mampu menyadari perasaan, keinginan, dan berempati pada orang lain.
     
    Aspek-Aspek Pertumbuhan Personal menurut Carl Rogers :

    1. Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan
        2. Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa terkecuali, dan
        3. Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap oranglain


 
 
Daftar pustaka :
 
Schultz,Duane. 1991. psikologi pertumbuhan: model-model kepribadian sehat. yogyakarta : Kanisius
 
 
 
 
 
oenshiuli
2PA01
15511427
 
 
 
 
 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar