Minggu, 16 November 2014

Sistem informasi psikologi


Internet merupakan kebutuhan primer bagi sebagian besar masyarakat sekarang ini. Melalui internet berbagai informasi bisa didapat secara cepat dan praktis, salah satunya adalah website psikologi yang menyediakan informasi psikologi bagi masyarakat. Biasanya website tersebut memberi tips psikologi maupun berita terkini tentang dunia psikologi, bahkan sampai konsultasi online yang tersedia secara gratis. 

Berkaitan dengan hal tersebut, kali ini penulis akan membahas tentang website psikologi yang meliputi sinopsis, kelebihan, kekurangan dan kesimpulan tentang website tersebut.

Website yang penulis pilih adalah http://www.psikologizone.com

Berikut ini adalah penampilan websitenya : 


         (tampilan awal website, juga terdapat sub judul) 


Psikologi Zone merupakan website psikologi yang cukup lengkap dan beritanya pun up to date, disini banyak berbagai topik yang dibahas mulai dari sejarah aliran psikologi seperti behaviorisme dan juga teorinya, kehidupan sehari-hari hingga hal yang menyangkut kesehatan pikiran yaitu terdapat pada sub judul klinis, selain itu terdapat tips dari para pakar psikologi, berbagai event yang diselenggarakan oleh kampus, sampai pada kepribadian dan mengenai keluarga dan artikel-artikel lainnya yang menambah wawasan pembaca. Pada halaman awal terdapat beberapa bagian sub judul yang membahas topik mengenai anak, industri, keluarga, kepribadian, klinis, kolom (berisikan event, kata pakar, dan arsip lama tentang artikel), konsultasi, pendidikan, remaja, sosial, dan zeitgeist (aplikasi psikologi dan pengenalan psikologi pada masyarakat). 

Website ini adalah layanan informasi psikologi yang menyediakan banyak artikel dari berbagai topik, juga merupakan layanan konsultasi gratis yang disediakan bagi masyarakat luas. Informasi yang disediakan beragam dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti bagi pembaca sehingga pembaca berminat untuk membaca berbagai artikel pada website ini, tampilannya pun cukup sederhana dan terdapat list artikel dari berbagai sub judul yang menarik untuk dibaca.

Kelebihan website Psikologi zone adalah topik yang disediakan cukup menarik juga bahasa yang digunakan pada artikel cukup mudah dipahami walaupun pembaca tersebut bukan dari bidang psikologi. Mengapa topik yang disediakan dapat dikatakan menarik? Karena website ini tidak hanya membahas suatu masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga solusi berupa tips yang diberikan untuk masalah tersebut, juga terdapat kutipan hasil penelitian yang biasanya ditulis dalam setiap artikel. Salah satu contohnya adalah pada artikel berjudul “Siswa Berkarakter Kinestetik Perlu Diperhatikan” pada artikel ini dijelaskan bahwa para guru di Indonesia cenderung belum memahami bagaimana karakteristik psikologi seorang anak dalam cara belajarnya, anak memiliki tiga tipe dalam belajar yaitu auditori, visual, dan kinestetik. Namun di Indonesia guru cenderung mengenal anak dengan tipe belajar auditori dan visual sedangkan untuk kinestetik terkadang guru salah mengartikan dan dianggap sebagai kenakalan. Anak memiliki tipe belajar yang berbeda, bagi tipe kinestetik, praktik merupakan hal penting karena mereka senang bergerak dan selalu saja ingin membuat sesuatu dalam memahami suatu pelajaran. Dengan berlandaskan hal tersebut seorang psikolog yang berkecimpung di yayasan anak mengusulkan agar anak dengan tipe belajar kinestetik menggunakan mind mapping karena itu akan sangat membantu dalam mengekspresikan cara belajarnya.

Dari contoh artikel tersebut web ini dapat dikatakan cukup edukatif dan kreatif karena memberikan beberapa tips psikologi yang berguna untuk pendidikan, selain itu web ini juga membahas berbagai topik dari bidang lainnya selain pendidikan sehingga bisa menambah wawasan pembaca, tampilan website yang sederhana sehingga mudah untuk meng-klik sub judul yang pembaca inginkan. 

Namun juga terdapat kekurangan pada website ini yaitu design tampilannya yang masih kurang rapi karena disekeliling judul dipenuhi oleh iklan, kemudian format penulisan masih agak berantakan seperti tidak di justify. Jika ditambahkan dengan pemilihan design yang bagus mungkin akan lebih menarik bagi pembaca, terutama bagi para remaja.

Kesimpulan dari penulis tentang website http://www.psikologizone.com adalah website ini cukup bagus dan lengkap dimana informasi yang disediakan bersifat variatif dari berbagai bidang ilmu psikologi sehingga pembaca yang ingin mencari tahu tentang psikologi memiliki dapat membaca website ini, juga bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh semua orang, Tidak hanya dari bidang psikologi saja. Tidak hanya informasi website ini juga menyediakan tempat konsultasi online gratis. Website ini bagus untuk menambah wawasan psikologi kita dan mengetahui bagaimana kemajuan perkembangan psikologi bagi dunia. 




Untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi link ini http://www.psikologizone.com






oen shiuli
4PA01
15511427











Minggu, 26 Oktober 2014

Manfaat dan Kerugian Internet bagi Psikologi

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa ilmu psikologi mempelajari tentang manusia dan internet merupakan hasil dari pemikiran manusia, yang secara otomatis berkaitan dengan bidang psikologi. Apalagi di jaman sekarang, internet telah menjelma menjadi bagian dari diri manusia, dimana hal ini menjadi fokus utama dari ilmu psikologi.

Kehadiran teknologi internet yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada kompetensi manusia. Terlebih pada era globalisasi ini, bisa dikatakan harus serba gedget. Misalnya saja laptop dan handphone, dimana sebagian besar kedua gadget ini dimiliki untuk mempermudah individu dalam mengakses internet.


Manfaat internet bagi manusia memang cukup banyak dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Karena memang internet diciptakan sebagai alat penunjang untuk mendapatkan informasi tanpa perlu kesulitan terhambat ruang dan waktu. Dalam ilmu psikologi sendiri, internet sangat membantu dalam hal untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan ilmu psikologi dari berbagai negara. Selain memiliki manfaat, internet juga memiliki kerugian, misalnya saja dalam hal pembocoran alat tes sehingga perkembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet. Berikut ini akan kami jabarkan mengenai manfaat dan juga kekurangan internet dalam ilmu psikologi, yaitu :

  1. Dalam bidang pendidikanDengan adanya internet, dimanfaatkan para psikolog untuk memberi informasi mengenai ilmu psikologi kepada semua orang, sehingga banyak terdapat situs psikologi dan perkumpulannya. Selain itu kita juga dapat dengan mudah mengakses berbagai displin ilmu psikologi yang beredar di internet sehingga kita dapat menggunakannya sebagai bahan untuk memperluas pengetahuan kita.

  2. Dalam bidang komunikasi
    Komunikasi tentu saja tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, dengan adanya berbagai media sosial akan mempermudah kita untuk tetap berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya berjauhan. Misalnya, ada klien yang ingin berkonsultasi akan tetapi tidak dapat bertatap muka secara langsung maka dengan menggunakan media sosial seperti WhatsApp dapat dilakukan konsultasi walaupun tidak semaksimal apabila bertatap muka secara langsung.


  3. Dalam bidang industriPsikolog yang bekerja sebagai HRD disuatu perusahaan dapat menyebarkan lowongan pekerjaan apabila perusahannya sedang membutuhkan pegawai baru. Lowongan pekerjaan ini dapat disebarkan melalui media sosial juga misalnya Facebook, Path, dan lain-lain.

Dari beberapa manfaat yang disebut di atas, maka kami juga memberikan beberapa contoh pemanfaatan internet bagi ilmu psikologi maupun seorang psikolog, yaitu :
  1. Seorang psikolog yang bekerja sebagai HRD dapat melakukan interview dengan seorang calon pegawai dari luar daerah dengan memanfaatkan aplikasi internet seperti skype. Hal ini dapat bermanfaat dalam meminimkan biaya oprasional dan mempersingkat waktu.
  2. Sebagai seorang mahasiswa psikologi, kita dapat mudah untuk mengakses kemajuan ilmu psikologi di negara lain, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan psikologi di Indonesia. Penelitian tentang psikologi di Negara luar dapat diakses dengan mudah karena adanya internet. Selain itu internet dapat membantu menemukan berbagai macam referensi buku, jurnal, atau penelitian lainnya di bidang psikologi.
  3. Mahasiswa psikologi maupun psikolog dapat menuliskan mengenai berbagai penyakit psikologis, baik yang ringan maupun berat, yang di sediakan dalam berbagai situs di internet. Sehingga masyarakat awam menjadi tahu mengenai berbagai macam penyakit psikologis, gejalanya dan  cara pencegahannya.
  4. Internet dapat menyediakan berbagai macam layanan psikologi konseling, sehingga membantu orang-orang yang ingin berkonsultasi dengan para psikolog, dimana pun dan kapan pun.
  5. Internet bermanfaat sebagai media pulikasi informasi, sehingga para psikolog maupun mahasiswa psikologi dapat berbagi informasi mengenai penelitian yang mereka buat.


Di lain sisi, keberadaan internet juga memiliki kerugian dalam dunia psikologi, seperti :

1.     Plagiat
     Tidak menutup kemungkinan dengan akses yang mudah di internet untuk melihat berbagai disiplin ilmu di psikologi, seseorang dapat melakukan tindakan copy paste untuk kepentingan pribadinya seperti untuk menyelesaikan tugas kuliahnya yang harus segera diselesaikan. Hal seperti inilah yang sangat tidak baik karena membuat seseorang cenderung mengambil “jalan pintas” untuk memperoleh sesuatu. 

2.     Membocorkan alat test psikologi
     Dalam psikologi administrasi alat test psikologi adalah hal yang sangat rahasia. Namun seorang psikolog bisa saja membocorkan kerahasiaan alat test tersebut dengan menyebarluaskan cara pengerjaan test, bentuk test di internet sehingga misalnya seseorang yang ingin mengikuti seleksi karyawan bisa dengan mudah melihat alat-alat test psikologi ini sehingga akan mempermudah untuk lulus dalam test seleksi karyawan. Hal ini pun akan merugikan perusahaan karena perusahaan bisa salah menempatkan seseorang karena hasilnya tidak sesuai dengan kemampuan orang tersebut.

3.     Perkembangan seksualitas
Seperti yang ditulis oleh Ancok (2000) dalam papper-nya yang berjudul “psikologi dan Tantangan Millenium ke Tiga” menggambarkan bagaimana internet dapat digunakan untuk berpacaran melalui progam internet relay chatting (IRC), internet dapat pula digunakan untuk mengakses gambar dan film porno. Walaupun gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, kehadiran internet justru semakin menyemarakkan perolehan pronografi tersebut. 

Dari beberapa kerugian yang disebut di atas, terdapat contoh pemanfaatan internet bagi ilmu psikologi maupun seorang psikolog, yaitu :

Sekarang ini banyak sekali ditemukan situs-situs tidak resmi atau blog yang membocorkan alat tes psikologi seperti Tes grafis, Tes untuk IQ, tes untuk kepribadian. Semuanya terdapat di internet beserta cara skoring dan interpretasi tes tersebut dan setiap orang dapat mengaksesnya secara bebas.
Hal ini sangat berisiko terutama jika digunakan secara tidak bertanggung jawab oleh berbagai pihak yang berasal dari luar bidang psikologi. Kemungkinan salah interpretasi dan lainnya dapat menimbulkan hal yang fatal bagi individu yang di tes. Juga hal ini dapat merugikan bidang psikologi karena masyarakat dapat kehilangan kepercayaan atas bidang tersebut dan hal ini juga melanggar kode etik psikologi.
Selain itu internet juga dapat dijadikan sarana konsultasi online tanpa tatap muka. Hal tersebut sangat membantu jika digunakan secara positif, namun juga bisa berdampak negatif jika digunakan oleh individu-indvidu yang tidak bertanggung jawab. Terkadang masyarakat kurang mengetahui bagaimana standar seorang psikolog yang benar-benar dari bidang psikologi dan hal ini dapat dijadikan peluang oleh individu-individu yang tidak bertanggung jawab diluar bidang psikologi untuk ikut membuka konsultasi online dan menjadi "psikolog" yang tidak memiliki standarisasi sesuai bidangnya dan hal ini dapat merugikan masyarakat yang menjadi korban juga merugikan bagi psikolog. 

Internet memang menyediakan berbagai informasi yang lengkap, namun kita sebagai penggunanya juga harus cerdas dalam menggunakan dan jangan sampai menyebabkan kerugian pada pihak lain.







Referensi : 






4PA01
Kelompok : 
  1. Derissa miranti
  2. Diah ayu eka
  3. Dyah ayu handayani
  4. Edward
  5. Oen Shiuli


Sabtu, 17 Mei 2014

Bentuk-Bentuk utama dalam Terapi Supportive, Terapi Reeducative, Terapi Reconstructive

Terapi Suportif (Supportive Therapy)

Terapi ini memiliki beberapa definisi, diantaranya yaitu :
  1. Terapi supportive adalah suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.

  2. Terapi supportive atau pendukung adalah pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas fisiologis atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitif dapat dilaksanakan, atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut.

  3. Terapi supportive adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu keyakinan hidup terhadap gangguan psikisnya.

Tujuan :

  1. Menguatkan daya tahan mental yang telah dimilikinya

  2. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri

  3. Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan

  4. Menaikan fungsi psikologi dan sosial

  5. Menyokong harga diri dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin

  6. Menyadari realitas, keterbatasannya agar dapat diterima

  7. Mencegah terjadinya relaps

  8. Bertujuan untuk penyesuaian baik

  9. Mencegah ketergantungan pada dokter

  10. Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga

Bentuk-bentuk terapi supportive

1) Ventilasi

Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang
Sikap terapis : menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian
Topik pembicaraan : permasalahan yang menjadi stres yang utama

2) Persuasi

Suatu bentuk psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
Sikap terapis : 
a. terapis berusaha membangun, mengubah, dan menguatkan impuls tertentu serta membebaskannya dari impuls yang mengganggu secara masuk akal dan sesuai dengan hati nurani
b. Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal bahwa gejalanya akan hilang
Topik pembicaraan : ide dan kebiasaaan pasien yang mengarah pada terjadinya gejala


3) Reassurance


Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
Sikap terapis : meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasil-hasil yang telah dicapai pasien
Topik pembicaraan : pengalaman pasien yang berhasil nyata


4) Sugestif


Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang
Sikap terapis : meyakinkan dengan tegas bahwa gejala pasien pasti hilang
Topik pembicaraan : gejala-gejala bukan karena kerusakan organik/fisik dan timbulnya gejala-gejala tersebut adalah tidak logis


5) Bimbingan


Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian
Sikap terapis : menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian
Topik pembicaraan : cara hubungan antar manusia, cara berkomunikasi, dan cara bekerja serta belajar yang baik


6) Penyuluhan


Penyuluhan atau konseling adalah psikoterapi suportif yang membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri
Sikap terapis : menyampaikan secara halus dan penuh kearifan
Topik pembicaraan : masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan, dan pribadi


Terapi Reedukatif (Reeducative Therapy)


Tujuan dari reeducative therapy adalah untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang
letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali,
memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. 

Bentuk-bentuk terapi reeducative

  1. Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
  2. Terapi sikap (attitude therapy)
  3. Terapi wawancara (Interview Psychotherapy) analisa dan sinthesa yang distributif
     (Psychobiologic therapy Adolf Meyer)
  4. Konseling terapetik (Psychologic therapy / therapeutic counseling Rogers)
  5. Terapi case work
  6. Reconditioning
  7. Terapi kelompok yang reedukatik
  8. Terapi somatik 2


Terapi Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)


Menyelami alam tak sadar melalui tekniks seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi.
Tujuan dari terapi ini adalah perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru. 


Bentuk-bentuk terapi Rekonstruktif

  1. Psikoanalisa Freudian

  2. Psikoanalisa non Freudian (Horney, Sullivan, Rank, Jung, Adler dan Stekel)

  3. Psycho-analytically oriented psychotherapy (Alexander + French)





Daftar Pustaka : 









Oen Shiuli 
3PA01
15511427








Jumat, 11 April 2014

PSIKOTERAPI

PERBEDAAN ANTARA KONSELING DAN PSIKOTERAPI 

A. Pengertian Konseling

Stewart (dalam Gunarsa,1996) menyusun secara kronologis berbagai perumusan mengenai konseling dari beberapa tokoh sebagai berikut :
  • Rogers (1942) : suatu hubungan yang bebas dan berstruktur yang membiarkan klien memperoleh pengertian sendiri yang membimbingnya untuk menentukan langkah-langkah positif ke arah orientasi baru.
  • Pepinsky & Pepinsky (1954) : interaksi yang :
    a. Interaksi yang terjadi antara dua orang, yang satu disebut sebagai konselor dan yang lain sebagai klien.
    b. Berlangsung dalam kerangka profesional, dan
    c. Diarahkan agar memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada klien.
  • Smith (1955) : Suatu proses yang terjadi dalam hubungan pribadi antara seseorang yang mengalami kesulitan dengan seseorang yang profesional yang latihan dan pengalamannya mungkin dapat dipergunakan untuk membantu orang lain mampu memcahkan persoalan pribadinya.
  • Blocher (1966) : Membantu seseorang agar menyadari reaksi-reaksi pribadi terhadap pengaruh perilaku dari lingkungan dan membantu seseorang membentuk makna dari perilakunya. Konseling juga membantu klien membentuk dan memperjelas rangkaian dari tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku selanjutnya.
  • Lewis (1970) : Adalah proses dimana seseorang yang mengalami kesulitan dibantu untuk merasakan dan selanjutnya bertindak dengan cara yang lebih memuaskan dirinya, melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat yakni konselor.
  • Pada tahun 1958, English dan english merumuskan bahwa Konseling adalah hubungan dimana seseorang berusaha membantu orang lain untuk memahami dan memacahkan masalah penyesuaian. Misalnya : konseling dalam bidang pendidikan, jabatan, dan sosial. 

B. Pengertian Psikoterapi

Menurut Gunarsa (1996) terdapat beberapa pengertian psikoterapi yang dikemukan oleh tokoh-tokoh sebagai berikut :
  • Watson & Morse (1977)
Psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, dimana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan,dan tindakannya.
  • Corsini (1986)
Psikoterapi adalah proses formal dari interaksi antara dua pihak , setiap pihak biasanya terdiri dari satu orang, tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress) pada salah satu dari kedua pihak karena ketidakmampuan atau malfungsi pada salah satu dari bidang berikut : fungsi kognitif, fungsi afektif, atau fungsi perilaku dengan terapis yang memiliki teor tentang asal usul kepribadian, perkembangan, mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan beberapa metode perawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya diakui resmi untuk bertindak sebagai terapis.
  • Whitaker & Malone (1953)
Psikoterapi adalah perubahan pada aspek emosi dalam berhubungan antar pribadi yang meningkatkan pertumbuhan pada salah satu atau semua yang ikut terlibat.

Secara umum pengertian psikoterapi yaitu : 
suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.


Perbedaan Konseling dengan Psikoterapi menurut Corey (1988)

          Konseling : 
  • Peningkatan kesadaran dan kemungkinan memilih
  • Berjangka pendek
  • Difokuskan pada masalah
  • Membantu individu untuk menyingkirkan hal-hal yang dapat menghambat pertumbuhannnya
  • Individu dibantu untuk menemukan sumber-sumber pribadi agar bisa hidup lebih efektif
    Psikoterapi :  
  • Difokuskan pada proses-proses tak sadar
  • Berurusan dengan pengubahan struktur kepribadian
  • mengarah pada pemahaman diri yang intensif tentang dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas terjadinya krisis-krisis kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan tertentu.

Menurut Mappiare (2004)
ada sejumlah perbedaan psikoterapi dan konseling dikemukakan sebagai berikut:
  1. Konseling merupakan bagian dari psikoterapi. Psikoterapi merupakan bagian yang lebih luas dari pada konseling.
  2. Konseling lebih mengarah pada penyebab atau awal masalah. Selanjutnya konseling lebih mengarah pada pengembangan-pendidikan-pencegahan. Berbeda dengan psikoterapi yang mengarah penyembuhan-penyesuaian-penyembuhan.
  3. Dasar konseling adalah filsafat manusia. Dasar dari psikoterapi adalah perbedaan individual dengan dasar-dasar psikologi kepribadian dan psikopatologi. Pada perkembangan selanjutnya konseling juga memanfaatkan perkembangan teori-teori kepribadian dalam konteks ilmu perilaku.
  4. Dijelaskan oleh Narayana Rao (dalam Mappiare, 2004) bahwa tujuan antara konseling dan psikoterapi sama, namun keduanya berbeda dalam proses pencapaiannya. Psikoterapi mencapainya dengan cara ‘pembedahan’ psikis dan pembedahan otak. Proses konseling lebih mengarah pada identifikasi dan kekuatan-kekuatan positif yang dimiliki klien, agar klien lebih maksimal dalam kehidupannya.






      Daftar pustaka :






Oen Shiuli
15511427
3PA01



Jumat, 04 April 2014

PSIKOTERAPI

PENGERTIAN PSIKOTERAPI 




  1. Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosionalnya dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya.


  2. Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang.


  3. Menurut semiun (2006), Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku,pikiran dan perasaan pasien supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu. 


  4. Psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.


  5. Wohlberg
    Psychotherapy is the treatment by psychological means of the problems of an emotional nature in which a trained person deliberately establish a proffesional relationship with the patient with the object of :
    1. removing, modifying or retarding symptom
    2  mediating disturbed patterns of behavior
    3. promoting positive personality growth and development


  6. Menurut Corsini, psikoterapi adalah Proses interaksi formal dua pihak (dua orang/lebih), bertujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distres) pada salah satu pihak karena tidak berfungsinya / ketidakmampuan pada fungsi kognitif, afeksi atau perilaku, dengan terapis berusaha mengembangkan memelihara atau mengubahnya dengan menggunakan metode-metode sesuai pengetahuan dan skill, serta bersifat profesional dan legal.


  7. Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Psikoterapi sangat berguna untuk :
  1. Membantu penderita dalam memahami dirinya, mengetahui sumber-sumber psikopatologi dan kesulitan penyesuaian diri, memberi perspektif masa depan yang lebih cerah. 
  2. Membantu penderita mendiagnosis bentuk-bentuk psikopatologi,
  3. Membantu penderita menentukan langkah-langkah praktis dan pelaksanaan pengobatannya.

Tujuan terapi (Korchin) :
1. memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
2. mengurangi tekanan emosional
3. mengembangkan potensi klien
4. mengubah kebiasaan
5. memodifikasi struktur kognisi
6. memperoleh pengetahuan tentang diri
7. mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
8. meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
9. mengubah kondisi fisik
10. mengubah kesadaran diri.

11. mengubah lingkungan sosial

Dasar psikoterapi : Manusia pada dasarnya bisa dan mungkin untuk dipengaruhi / diubah melalui intervensi psikologi yang direncanakan.




Daftar Pustaka :





Oen Shiuli
3PA01
15511427